Serakan bintang mengalah sementara, membiarkan mentari membumbung mengudara.
Memang hanya dua puluh satu hari kita bersama, dibawah satu atap untuk dua puluh sembilan kepala. Tawa, canda, luka serta lara jadi bumbu untuk kita belajar caranya olahkata, olahpikir juga olahrasa.
Dan perihal rasa yg kali ini kutorehkan lewat kata, tentang keyakinan ku pada rindu kita yang sama-sama ingin bermuara..